#111. Kumpulan Puisi: Ruang Hampa

 

Kumpulan Puisi: 

Ruang Hampa


Getir

Tarik nafas panjang sesak

Bulir air mata menetes

Tarik nafas panjang lagi

Bulir itu menetes kembali

Terus dan terus seperti ini setiap hari


Dada makin  sesak

Amarah tak terucap

Kutukan tak terlontar

Mengendap dalam otak dan berontak


Tahan

Sabar

Tahan

Sabar

Ikhlaskan


Semua fase akan terlewat

Semua fase akan terlampaui

Tariklah nafas kembali 

Dari kutipan puisi di atas dapat dilihat bahwa pengarang berinteraksi dengan manusia lainnya yang dituangkan dalam 

kata-kata. Puisi dalam kumpulan puisi “Ruang Hampa” wujud nyata 

dari sebuah interaksi personal kehidupan, dalam puisi-puisinya menunjukkan sebuah proses kreatif dan imajinatif dalam berpuisi. 

Kata-kata yang terbungkus dengan majas menghiasi di setiap bait-bait hingga memunculkan makna tersendiri. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan bisa menjadi stimulan untuk menggali dan mengekplorasi sebuah inspirasi. 

Selamat membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#107 Prinsip Kepemimpinan Penggerak

#102 Kompetensi Pendidik Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

#108 Lembaran Terindah (Based on True Story)