#126. Antologi Cerpen: Fabula Nostra
Antologi Cerpen: Fabula Nostra
Penulis: Fitri Nuraini, Ghifri Ramadani, Ariyani Khoiruna Anwar Nabila Andriyanti, Khasna Ruziqna, Tri Damayanti, Sy'ifa Ghaniya Putri, Atsna Nailimuna
SINOPSIS:
“Lalisa Lalisa lalian….”Senandung ayah Lalisa”Tuuhhhh kan ayahhh, ayah siih ngasih nama Lalisa, pelupa kan jadinya.” Sarkas Lalisa kepada ayahnya. ”Lohh emang apa hubunganya nama Lalisa sama pelupa?.” Pertanyaan ibu Lalisa yang tiba-tiba muncul. ”Yaaahhh ibu ngga tau Lalisa itu kan hampir mirip sama kata lalian. ”Ayah Lalisa sedikit menerangkan kepada ibu Lalisa”Laaaahh terus hubunganya apa?.” tanya ibu Lalisa lagi sambil merapikan tempat bumbu” Nahhhh lalian itu dalam bahasa jawa artinya pelupa,itu makanya Lalisa jadi pelupa.” Lanjut ayah Lalisa yang masih disambi makan bakwannya. ”Ooooo begituuuu….yasudah sana berangkat sekolah nanti telat loooohh.” Perintah ibu Lalisa sambil beranjak pergi untuk membersihkan meja makan. ”Ibu terus kaos kakiku gimanaaa??? aku suruh pake apa?. ”Lalisa merengek sambi menenteng sepasang kaos kakinya yang masih kotor” Itu ambil kaos kaki baru di kamar ibu.” Teriak ibu Lalisa dari ruang makan.
Petualangan Kaos Kaki by Khasna Ruziqna
Dari penggalan cerpen di atas, penulis ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa setiap manusia mempunyai hal-hal lucu yang justru memberikan efek ceria kepada pembacanya.
Dari kutipan di atas juga dapat dilihat bahwa penulis berinteraksi dengan manusia lainnya yang dituangkan dalam dialog-dialog lugas yang mudah membawa pembaca larut dalam memahami alur cerita dalam Antologi Cerpen Fabula Nostra, wujud nyata dari sebuah interaksi personal kehidupan, dalam kisah yang dituangkan menunjukkan sebuah proses kreatif dan imajinatif dalam bercerita. Kata–kata lugas, ringan dan mudah dipahami pembaca memunculkan kesan tersendiri.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan bisa menjadi stimulan untuk menggali dan mengekplorasi sebuah inspirasi.

Komentar
Posting Komentar