#103 Jalan Tak Berujung, Kumpulan Puisi

 


Kumpulan Puisi: Jalan Tak Berujung, karya Waliyono 

Segala fenomena yang terjadi pada kehidupan lingkungan sekolah tidak bisa lepas dari hubungan timbal balik yang saling berkaitan. Dalam setiap peristiwa terdapat ribuan makna yang mungkin terlewatkan oleh kesadaran para siswa. Kebanggaan diri yang muncul dalam tiap diri pribadi siswa akan menganggap lingkungan sekitar lebih rendah dari dirinya. Hingga sifat merasa paling benar, paling sempurna akan selalu berkembang dalam diri manusia yang kurang menyadari akan segala kekurangannya. Sekarang ini kehidupan para peserta didik sudah jauh dari nilai-nilai adat ketimuran yang selalu dianut oleh bangsa Indonesia. Banyak nilai-nilai luhur bangsa yang telah ditinggalkan seperti halnya: gotong-royong, saling menghargai, saling tolong menolong dan sikap luhur lainnya. Peserta didik cenderung hidup dengan rasa egois dan individualis yang tinggi. Sehingga nilai kebersamaan sudah semakin ditinggalkan. Generasi sekarang ini lebih memandang materi sebagai segalanya dalam hidup. Nilai kebersamaan, gotong-royong, kemanusian dan kepedulian telah pudar. Masyarakat mengejar materi tanpa memperdulikan sesama dan juga keseimbangan lingkungan alam. Demi kepentingan materi manusia merusak lingkungan dan persaudaraan sesama manusia. 

Melihat fenomena di lingkungan sekolah saat berlangsungnya pembelajaran dan juga fenomena di masyarakat maka buku “Jalan Tak Berujung” yang berupa kumpulan puisi ini hadir. Ekspresi terhadap gejala sosial yang dialami secara pribadi maupun yang terjadi di lingkungan sekolah, melatar belakangi munculnya ungkapan dalam baris-baris setiap puisi yang tersaji. Selain itu, buku ini juga memberi inspirasi kepada pembaca untuk berkarya dalam bentuk puisi. Khusus bagi para siswa, buku ini mendukung pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#107 Prinsip Kepemimpinan Penggerak

#102 Kompetensi Pendidik Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

#108 Lembaran Terindah (Based on True Story)