#104 Mutiara Santri

 


SINOPSIS

 Mutiara Santri, Sugiyasih, S, Ag

Ketika sedang berjalan menuju ruang guru putri, tiba-tiba datang salah satu santriku yang cantik, rupanya dia santri baru, ia  kelas VII A MTS. Sedikit terkejut, karena ia datang secara tiba- tiba dan muncul di hadapanku.

            “Permisi ustadzah, Saya Zaskia dari kelas VIIA MTs, kemaren saya mencontek saat ulangan mata pelajaran Akhlak, nilai saya seratus ustadzah, seharusnya hanya Sembilan puluh, namun satu soal saya mencontek pekerjaan teman saya yang sebangku, saya melirik lembar jawab teman, saya minta maaf ya ustadzah, mohon nilai saya cukup di beri Sembilan puluh saja ya ustadzah, karena satu soalnya saya kerjakan dengan tidak jujur, saya menyesalinya ustadzah, saya tidak akan mengulanginya lagi, hati saya tidak tenang, merasa bersalah karena berbuat curang.” Ungkap Zaskia sambil merunduk dan malu.

            “Oh ya, ustadzah sangat bangga atas keberanianmu nak, kamu menghadap ustadzah untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf itu sangat luar biasa, ketahuliah nak, karena keberanianmu dan kejujuranmu untuk mengakui semua kesalahanmu, ustadzah berikan apresiasi yang sebesar-besarnya, nilainya tidak saya rubah, tetap ustadzah berikan nilai seratus ya, sepuluh nilai itu dari kejujuranmu. Berani dan jujur itu tidaklah mudah, dan kamu bisa melakukannya.” Jawabku sambil ku tepuk -tepuk pundaknya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

#107 Prinsip Kepemimpinan Penggerak

#102 Kompetensi Pendidik Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

#108 Lembaran Terindah (Based on True Story)